Sawahlunto
International Music Festival (SIMFes) 2025 kembali menjadikan Kota Warisan
Dunia UNESCO ini sebagai pusat perayaan musik, fesyen, dan budaya. Mengusung
tema besar "Heritage Continues – Passage of Time", SIMFes tidak hanya
menyajikan pertunjukan musik internasional dengan bintang utama seperti Geisha,
tetapi juga berkolaborasi spesial dengan Festival Batik Sumatera Barat dan
diskusi bersama komponis kondang, Yovie Widianto. Melalui artikel ini, mari
simak serangkaian acara yang berlangsung selama dua hari berturut-turut.
![]() |
| SIMFest 2025 di Sawahlunto |
Uda Uni,
Perhelatan akbar
Sawahlunto International Music Festival (SIMFes) 2025 telah mengukir sejarah
pada 7 dan 8 November 2025. Mengusung tema besar "Heritage Continues –
Passage of Time", festival ini tak hanya merayakan musik saja, namun juga
berkolaborasi megah dengan Festival Batik Sumatera Barat. Betapa sebuah panggung
seni dan budaya yang lintas dimensi.
Edisi tahun ini
didedikasikan sebagai penghormatan tulus (tribute)
kepada Orkes Gumarang, grup legendaris Minang yang melalui album ikonik
mereka, “Kampoeng Nan Djauh di Mato”, telah
menjadi pelopor musik Minang modern yang mewarnai sejarah musik Nusantara.
Pentingnya warisan ini ditegaskan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, "Musik Minang adalah bagian penting dari mozaik budaya Indonesia. Di dalamnya hidup nilai sejarah identitas yang telah membentuk karakter bangsa."
![]() |
| Para Narasumber dan Musisi di SIMFes 2025 |
Hari Pertama, 7 November: Kekuatan Ganda di Padang dan Sawahlunto
Kemeriahan SIMFES 2025
dimulai serentak di dua lokasi, memastikan energi inspirasi dan budaya tersebar
merata dari pagi hingga malam hari.
1.
Simfoni Pemikiran Bersama Yovie Widianto: Sarjanaria di UNP, Padang (10.00 – 16.00 WIB)
Di Universitas Negeri
Padang (UNP), acara dibuka dengan sesi diskusi intelektual bertajuk ‘Sarjanaria’.
* Sesi 1 diisi oleh para tokoh muda seperti
David Tarigan, Esha Tegar Putra, Dea Anugrah, dan Rio Jo Werry yang membahas
tema vital: ‘Menjaga Irama Lama: Merawat Warisan Orkes Gumarang dan Arsip Musik
Nusantara’.
* Sorotan utama pada sesi 2 adalah kehadiran
maestro musik nasional, Yovie Widianto. Beliau berbagi pandangannya dalam tema ‘Merajut
Sinergi Seni, Industri, dan Pemerintah untuk Ekonomi Kreatif Berkelanjutan’. Menegaskan
komitmen SIMFes dalam membangun ekosistem kreatif.
2.
Pesta Wastra dan Musik: Ruang Lagak x Festival Batik Sumatera Barat di Taman
Silo Sawahlunto (08.00 – 22.15 WIB)
Paralel dengan sesi
inspiratif di Padang, jantung Kota Sawahlunto di Taman Silo menggelar pesta
budaya non-stop dengan tema Ruang
Lagak x Festival Batik Sumatera Barat.
Kawasan ini diramaikan
oleh Penjurian Final Fashion Batik dan Talkshow
Batik "Menjelajah Tren". Menjelang malam, pengunjung disuguhi
rangkaian seni pertunjukan, termasuk penampilan grup musik Srikandi, sanggar
dari Cut Meutia Aceh Utara, Seni Pertunjukan Batik "Batikku Batinmu", dan peluncuran seragam sekolah batik melalui "Drama
Musikal". Panggung fashion menampilkan
karya batik arang dari Erims dan koleksi batik dari Susi Haryati, yang ditutup
dengan performa energik dari grup musik nasional, Nonaria.
Puncak
Acara, 8 November: Meriahnya SIMFes 2025 Bersama Geisha!
Setelah double impact yang luar biasa, seluruh
kemeriahan berpindah ke Taman Silo, Sawahlunto. Pada Sabtu, 8 November 2025,
mulai pukul 16.00 hingga 23.00 WIB, menjadi acara puncak SIMFes 2025.
Acara diawali dengan Workshop Sarjana Ria sebelum panggung
dibuka secara resmi dengan Opening
Ceremony berupa Drama Musikal kolaborasi dengan Sawahlunto Youth Movement.
Momen penting lain
adalah Penyerahan Penghargaan KBN (Komite Batubara Nasional) kepada Sawahlunto
Youth Movement.
Panggung pun memanas
dengan line-up musik lintas genre yang memukau: Sonic Gloom Perkusi
EDM, kolaborasi eksplosif Jaguank x Tomy Bollin, sajian musik berkarakter dari
Marka Semasa Grup, dan sentuhan internasional dari Evelyn Chen.
Gong
Penutup: Geisha!
Inilah puncak dari
seluruh perayaan! Sebagai penutup yang akan mengukir sejarah, grup musik top-chart Geisha turut mengguncang Taman
Silo. Penampilan Geisha menjadi penanda bahwa SIMFes 2025 sukses menghubungkan
warisan musik legendaris Orkes Gumarang dengan denyut nadi musik populer
kontemporer.
Perhelatan akbar SIMFes
2025 meninggalkan gema irama Orkes Gumarang bersama semangat kreatif Yovie
Widianto, Geisha, serta musisi kekinian lainnya. Festival ini sekali lagi membuktikan
bahwa Sawahlunto merupakan simpul penting tempat warisan budaya bertemu dengan
energi kontemporer.
Bagi Uda Uni yang terlewatkan
kemeriahan SIMFes 2025, moga festival ini kembali hadir dengan tema yang lebih
meriah dan menginspirasi pada tahun berikutnya. Salam hangat dari Padang!
Sumber materi dan foto: Instagram @simfes_sawahlunto





Wah, di dua lokasi itu berbeda-beda ya artisnya? Menarik banget SIMFes 2025 bertabur bintang. Pertunjukan batik, penjurian dan juaranya pasti ditunggu-tunggu. Pagelaran seni dengan hadirnya Yovie, Geisha dll menambah sukacita pengunjung yang datang. Meriah banget!
ReplyDelete